Minggu, 13 April 2014

5 Benda Aneh yang pernah Hanyut di Tepi Pantai

UUZI21-Melihat benda hanyut di tepi pantai memang sudah tak heran. Karena pada dasarnya pantai menjadi salah satu tempat yang memiliki arus dan ombak yang membuat benda – benda hanyut ke tepi pantai.  Namun, benda yang satu ini bukan seperti ikan , sampah atau sebagainya. Melainkan benda – benda dengan bentuk yang aneh dan penuh dengan misteri. Bahkan, kamu juga akan heran bila melihatnya. Lalu apa saja benda – benda aneh tersebut ?  Seperti yang dilansir dari Merdeka.com, inilah dia 5 benda aneh yang pernah hanyut di tepi pantai.

1. Batu Nisan  

Salah satu benda aneh dan penuh misteri yang pernah hanyut di tepi pantai yakni batu nisan. Dua buah batu nisan berumur ratusan tahun berbahan granit dipercaya digunakan seseorang untuk mencegah erosi laut terjadi di San Fransisco pada 1940-an. Dilihat dari bentuknya terukir nama perempuan bernama Emma Bosworth meninggal pada 1876 dan lainnya Delia Presby Oliver meninggal pada 1890.

2. Bom Aktif  

Benda aneh yang kedua yakni bom hidup berdiamter enam sentimeter dan panjang 12 sentimeter ini ditemukan masih aktif di Pantai Miami, Negara Bagian Florida, Amerika Serikat pada 2011. Pengunjung setempat pun merasa terkejut lantaran tidak tahu dari mana bom ini berasal dan siapa perakitnya.

3. Sepatu Lengkap Dengan Kaki  Didalamnya  

Ditemukan 11 sepatu lengkap dengan kaki di dalamnya. Dan sampai saat ini belum diketahui jelas apa penyebab kaki tersebut terputus dari tubuhnya. Penemuan ini berlangsung pada tahun 2007 di Pelabuhan British Columbia, Kanada.

4. Ribuan Pisang Hanyut  

Ribuan pisang hanyut ini ditemukan pada bulan November 2007 di Pulau Terschelling, Belanda. Penduduk setempat pun merasa terkejut dan setelah diteliti ternyata ribuan pisang yang hanyut di tepi pantai tersebut akibat terbawa oleh gelombang besar  dari sebuah kapal kargo karam.

5. Surat Cinta dari Perang Dunia II  

Surat cinta dari perang dunia ke II ini belum diketahui jelas kenapa bisa terdampai di tepi pantai.  Nah , itulah kelima benda aneh yang pernah hanyut di tepi pantai. 


Sumber : Merdeka
Read more...

Minggu, 06 April 2014

10 Lukisan Paling Mahal Di Dunia

UUZI21-Lukisan merupakan karya seni yang luar biasa, tidak sembarang orang bisa melukis begitu saja, perlu kemampuan dan pengalaman ekstra agar lukisan yang dibuat berkualitas bagus.
Para seniman menciptakan suatu lukisan biasanya berdasarkan imajinasi dan curahan hati si pelukis agar hasil karyanya tersebut memiliki nilai seni yang luar biasa. Lukisan dengan nilai seni yang tinggi bisa memiliki harga jual yang sangat mahal, dan berikut 10 lukisan termahal di dunia.
 
10. Dance at the Moulin de la Galette - Pierre-Auguste Renoir
 
Harga: US$ 78,1 juta / Rp 908 miliar
Lukisan ini dikenal juga dengan sebutan Bal du Moulin de la Galette yang diselesaikan pada tahun 1876 oleh seniman bernama Pierre-Auguste Renoir. Dalam dunia seni, lukisan ini dianggap sebagai salah satu lukisan terbaik. Sampai tahun 1894, lukisan ini merupakan bagian dari koleksi pribadi Gustave Caillebotte, yang juga seorang pelukis asal Perancis. Meskipun pembeli lukisan ini dirahasiakan, namun ada laporan bahwa lukisan ini dibeli oleh seorang kolektor asal Swiss.
 
9. Portrait of Dr. Gachet - Vincent van Gogh
 
Harga: US$ 82,5 juta / Rp 959 miliar

Vincent van Gogh menyelesaikan lukisan ini pada tahun 1890 dan dia melukis pada sebuah kanvas berukuran 23,4 x 22,0 inci menggunakan minyak. Lukisan ini menggambarkan seseorang bernama Dr Paul Gachet. Dia dikenal sebagai orang yang merawat van Gogh sebelum ia meninggal. Lukisan ini sebenarnya memiliki dua versi yang berbeda dan sama-sama menggambarkan Dr Gachet pada posisi yang sama. Namun skema warna yang digunakan untuk masing-masing lukisan ini sangat berbeda. Lukisan ini adalah versi pertama.

8. Dora Maar au Chat - Pablo Picasso
 
Harga: US$ 95,2 juta / Rp 1,1 triliun
Lukisan ini diselesaikan oleh Pablo Picasso pada tahun 1941. Lukisan ini menggambarkan seorang wanita yang memiliki hubungan dengan Pablo, Dora Maar. Kekasih Pablo ini dilukis sedang duduk di kursi dengan seekor kucing kecil bertengger di bahunya. Karya ini menjadi salah satu lukisan paling mahal di dunia.
 
7. Boy with a Pipe - Pablo Picasso
 
Harga: US$ 104,2 juta / Rp 1,2 triliun
Lukisan ini juga diselesaikan oleh Pablo Picasso pada tahun 1905. Lukisan ini menggambarkan pria Perancis dengan pakaian berwarna biru dengan bunga di atas kepalanya. Di tangan kirinya, pria ini terlihat sedang memegang pipa. Pada bulan Mei 2004, lelang yang dilakukan oleh Sotheby New York membuat gebrakan besar di dunia seni. Lukisan ini merupakan lukisan pertama yang terjual dengan harga di atas US$ 100 juta.
 
6. Nude, Green Leaves and Bust - Pablo Picasso
 
Harga: US$ 106,5 juta / Rp 1,23 triliun
Dalam bahasa Perancis, lukisan tahun 1932 karya Pablo Picasso ini dikenal dengan sebutan Nu au Plateau de Sculpteur. Marie-Therese Walter, seorang wanita yang mengilhaminya untuk menciptakan lukisan ini. Lukisan ini merupakan bagian dari koleksi pribadi di Tate Britain di London.
 
5. The Scream - Edvard Munch
 
Harga: US$ 120 juta / Rp 1,4 triliun
Lukisan ini merupakan versi keempat yang diciptakan oleh Edvard Munich. Lukisan tersebut dibuat dengan menggunakan minyak, tempera dan pastel. Edvard menyelesaikan lukisan ini pada tahun 1895 dan merupakan karyanya yang dibilang sangat mahal. Lukisan ini dijual pada Sotheby’s Impressionist dan Modern Art Auction pada tahun 2012 dan dibeli oleh Leon Black.
 
4. Portrait of Adele Bloch-Bauer - Gustav Klimt
 
Harga: US$ 135 juta / Rp 1,56 triliun
Gustav Klimt menyelesaikan lukisan ini pada tahun 1907 dengan kanvas berukuran 54 x 54 inci dan menggunakan minyak, emas dan perak. Akuisisi terbaru dari lukisan ini dibuat oleh Ronald Lauder pada tahun 2006 dan ditampilkan di galeri nya, Neue Galerie di New York City. Lukisan ini dibuat pada saat Klimt sedang berada di Wina. Ferdinand Bloch-Bauer, yang merupakan seorang tokoh industri gula, menugaskan Klimt untuk melukis istrinya, Adel Bloch-Bauer.
 
3. Woman III - Willem De Kooning
 
Harga: US$ 137,5 juta / Rp 1,6 triliun
Lukisan tahun 1953 ini merupakan karya Willem De Kooning. Sebenarnya lukisan ini merupakan bagian dari serangkaian yang melibatkan enam lukisan berbeda. Lukisan ini bergaya abstrak ekspresionis dari Klooning dan memiliki ukuran 68 x 48,5 inci. Pada tahun 2000, lukisan karya Willem ini dijual oleh David Geffen kepada seorang miliarder, Steven A. Cohen.
 
2. No. 5 - Jackson Pollock
 
Harga: US$ 140 juta / Rp 1,62 triliun 
Jackson Pollock adalah seorang pelukis asal Amerika yang menjadi sangat populer karena kontribusinya di bidang abstrak impresionisme. Lukisan ini ditandai dengan cokelat tebal dan cat kuning. Menurut para ahli seni, lukisan ini adalah representasi abstrak dari sebuah sarang. Pada awalnya lukisan ini ditampilkan di Museum of Modern Art dan dimiliki oleh Samuel Irving Newhouse. Pada akhirnya dia menjual lukisan ini kepada David Geffen.
 
1. The Card Player - Paul Cezanne
 


Harga: US$ 254 juta / Rp 2,95 triliun
Lukisan paling mahal di dunia ini diciptakan oleh pelukis asal Perancis bernama Paul Cezanne. Alasan yang paling utama kenapa lukisan ini dijual dengan harga yang sangat mahal karena detail halus dan intensitas warna yang bagus. Lukisan ini merupakan lukisan terakhir dari 5 lukisan Cezanne yang sedang menggambarkan seorang pemain kartu. Pada tahun 2011, keluarga kerajaan Qatar membeli lukisan ini dalam sebuah lelang.

Sumber : wowmenariknya.
Read more...

Sabtu, 05 April 2014

5 Teori Konspirasi Pixar dan Disney

UUZI21-Kita pernah mendengar tentang hal-hal tersembunyi dalam film, namun yang satu ini konyol... dan hanya sekadar untuk bahan lelucon saja.
Disney dan Pixar memiliki banyak penggemar fanatik. Internet dipenuhi para dektetif super yang berusaha menggali jauh ke dalam seluk-beluk kisah, menemukan rahasianya, mencari hubungan tersembunyi antara karakter dan alur cerita, dalam pencarian master plan yang tersembunyi di balik gambar warna-warni semua film tersebut.  
Berikut ini beberapa teori terbaik berkaitan dengan film Disney dan Pixar yang saat ini dibahas dan diperdebatkan:  

1. "Frozen," "Tangled," dan "The Little Mermaid" terjadi dalam satu dunia
 
Rahasia Hubungan “Frozen” – “Tangled” – “The Little Mermaid” dan Teori Konspirasi Disney Lainnya
Seperti yang pernah kami tunjukkan sebelumnya, ada sebuah momen dalam film “Frozen” di mana Anda bisa melihat Rapunzel dan Flynn/Eugene, tokoh utama film “Tangled”, tiba untuk menghadiri penobatan Elsa.
Secara geografis, itu mudah untuk dijelaskan. “Tangled” berlokasi di Jerman (kisah Rapunzel aslinya merupakan dongeng Jerman) dan “Frozen” nampaknya terjadi di Norwegia (berdasarkan keindahan arsitektur/budaya serta latar Skandinavia dari dongeng aslinya “The Snow Queen” karya Hans Christian Andersen).
Namun kenapa Rapunzel dan Flynn  hadir di pesta itu? Di momen inilah menariknya, lewat sebuah teori yang dijabarkanBeautiful Syn yang mendapat banyak komentar Facebook.
Teori itu berpendapat bahwa orangtua Elsa dan Anna dari “Frozen” sedang berlayar untuk menghadiri perayaan kembalinya Rapunzel. Ketika berlayar dari Norwegia ke Jerman, kapal itu akan melintas dekat Denmark, yang menjadi lokasi kapal itu tenggelam.
Bagaimana kami mengetahui hal itu? Karena Anda bisa melihat reruntuhannya di “The Little Mermaid”, yang bisa dibilang terjadi di sekitar Denmark (dongeng Andersen lainnya, yang berlatar di kampung halamannya).
Kami meyakini teori ini.

2. Ibu Andy merupakan pemilik asli Jessie dalam “Toy Story”
 
Cuplikan Toy Story 3
Kami juga menyukai yang satu ini, dan betul-betul tidak ada bukti yang bertentangan, jadi kami mendukung kisah ini menjadi cerita resmi Pixar secepatnya.
Jessie, gadis rodeo dari film “Toy Story”, merupakan salah satu teman baik Woody dan akhirnya menjadi pacar Buzz Lightyear. Jessie dihantui kenangan atas Emily, mantan pemiliknya yang suatu hari entah kenapa meninggalkannya di sebuah kotak amal, sebuah pengalaman traumatik yang menyebabkan Jessie menderita klaustrofobia (takut tempat tertutup) dan ketakutan intens saat dimasukkan ke dalam kotak penyimpanan.  
Emily mungkin saja ibunya Andy, yang hanya disebut sebagai Ms. Davies sepanjang trilogi “Toy Story”.
Topi Jessie memiliki desain agak khusus dengan pita dan renda putihnya... faktanya, topi itu sangat mirip dengan yang dikenakan Andy dari waktu ke waktu.
Topi itu juga merupakan topi yang sama yang pernah kita lihat dalam adegan kilas balik – di tempat tidur Emily!
Ada banyak bukti yang dijabarkan dalam teori Jon Negroni, yang bisa Anda baca dan lihat seperti diilustrasikan diSlate.com. Tambahan itu tentunya tambahan menarik untuk teori Pixar yang dicetuskan Negroni.

3. Teori penggabungan besar Pixar
 
Yang satu ini akan membuat Anda tercengang. Jon Negroni menggabungkan tatanan semesta Pixar pada musim panas tahun lalu saat dirinya mengusulkan beberapa kesatuan koneksi antara setiap film Pixar, mulai dari “Toy Story” (1995) hingga “Monster University” (2013).

Sebagai catatan, berikut judul-judulnya:
"Toy Story" (1995)
"A Bug's Life" (1998)
"Toy Story 2" (1999)
"Monsters Inc." (2001)
"Finding Nemo" (2003)
"The Incredibles" (2004)
"Cars" (2006)
"Ratatouille" (2007)
"Wall-E" (2008)
"Up" (2009)
"Toy Story 3" (2010)
"Cars 2" (2011)
"Brave" (2012)
"Monsters University" (2013)

Negroni menduga bahwa seluruh film karya Pixar sesungguhnya merupakan sebuah kisah multilapis penjuangan epik antara manusia, hewan dan mesin hidup. Asal-usul perjuangan itu bisa ditelusuri kembali lewat penyihir dalam “Brave”, yang merupakan kisah pertama dalam kronologi rentang waktu (film itu mengambil latar Abad Kegelapan).  
Berikut ini beberapa hal menarik dari teori itu:
— “Brave” menampilkan seekor beruang yang bertingkah laku mirip manusia (ibu Merida). Itu merupakan awal dari kisah Pixar tentang hewan dengan karakteristik dan kecerdasan manusia. 
— Pintu ajaib penyihir berfungsi sebagai portal waktu, yang berarti dia pernah mengunjungi realitas masa depan dari film Pixar selanjutnya. Itu terbukti dengan penggambarannya atas Sully dari “Monster Inc.” dan ukiran kayu Pizza Planet (kendaraan yang hadir dalam beberapa bentuk di hampir setiap film Pixar), keduanya dipajang di tokonya jika Anda memperhatikannya dengan teliti. 
— Ada kemungkinan bahwa Charles Muntz, tokoh antagonis di “Up”, mendengar rumor seekor “tikus cerdas” dalam “Ratatouille” yang menginspirasinya untuk membuat kalung penerjemah untuk memanfaatkan pikiran hewan, terutama anjingnya.
— Sebagai pendukung dari hipotesis sebelumnya, kita tahu peristiwa di “Ratatouille” terjadi sebelum “Up”, seperti ditunjukkan oleh kartu pos dari Carl dan Ellie (dari “Up”) di dinding Andy dalam “Toy Story 3”. Karena film ketiga “Toy Story 3” mengambil latar pada 2010, kita bisa berasumsi peristiwa di “Up” terjadi beberapa waktu kemudian. 
— Dalam “Up”, Carl dipaksa menyerahkan rumahnya kepada sebuah perusahaan yang memperluas kota itu. Perusahaan itu sangat mungkin Buy N Large, alias BNL, perusahaan yang bertanggung jawab mengotori seluruh planet dalam “WALL-E”. BNL juga sempat muncul dalam “Toy Story 3”, sebagai sepasang baterai Triple A berlogo BNL. 
— Kemampuan BNL untuk membuat kecerdasan buatan seperti "WALL-E" kemungkinan berasal dari pemanfaatan dan adaptasi teknologi yang diasah Syndrome dalam penciptaan Omindroid di “The Incredibles”. Sutradara Brad Bird membenarkan bahwa “The Incredibles” terjadi dalam “sebuah era alternatif 1960-an”, yang berarti film itu menjadi prekuel bagi sejumlah film-film Pixar.
Ada banyak hal lainnya, termasuk ide tentang alasan mengapa tidak ada manusia yang muncul dalam “A Bug’s Life” karena film itu terjadi setelah peristiwa pascakiamat di “WALL-E”. Silakan baca seluruh teori Pixar karya Negroni(terkadang tidak masuk akal, namun cukup mengagumkan) untuk gambaran Pixar  yang sangat besar.

4. Teori pengggabungan besar Disney
 
Cuplikan Snow White
Rupanya Josh Butler mengikuti teori Pixar karya Jon Negroni dan berupaya mngaitkan 30 film animasi Disney menjadi sebuah rentang waktu tunggal, sebagian besar via banyaknya hal-hal tersembunyi yang muncul sepanjang hampir setiap film (beberapa sudah disebutkan dalam bagian pertama dari artikel ini).  
Pendekatan Butler sedikit lebih menyenangkan ketimbang Negroni dan terkadang membutuhkan lebih banyak imajinasi, namun sama mengesankannya karena teori itu mencakup lebih dari 70 tahun film-film Disney, mulai dari “Snow White and the Seven Dwarves” (1937) hingga “Tangled” (2010). 
   
Beberapa elemen paling mengejutkan (dan lucu) dari teori Butler seperti berikut:
- Konsep -- dan praktik -- sulap merupakan kunci untuk menemukan rentang waktu tunggal. Salah satu pemain utamanya adalah Genie dari “Aladdin” (1992), yang kondisi hampir gilanya tidak hanya muncul akibat terperangkap di dalam sebuah lampu ajaib selama berabad-abad namun juga dari kemampuannya untuk “mempersepsikan rentang waktu linear”. Kemampuan Genie untuk mengakses ruang dan waktu berbeda diilustrasikan oleh penampilan cameo-nya dalam “Pocahontas” (1995)... dan penampilan lampu ajaibnya di “The Princess and the Frog” (2009).
- Salah satu karakter Disney paling dicintai dan tragis, ibu Bambi, membuat penampilan pascakematian di “The Jungle Book” (1967), “The Rescuers” (1977) dan “Beauty and the Beast” (1992). Kemampuan untuk menjelajahi waktu (dan uh, masih hidup) muncul dari salah satu percobaan genetika yang terlihat dalam sekuel direct-to-video, “Leroy & Stitch” (2006). Itu, tentu saja, juga menjelaskan berbagai penampilan cameo Timon dan Pumbaa dari “The Lion King” di berbagai film Disney yang mencuri perhatian. 
Hei, kenapa tidak? Anda bisa membaca semua teori masif Butler (dengan berbagai bantuan visual) di sini.

5. “Aladdin” sesungguhnya terjadi di masa depan.
 
Cuplikan Aladdin
Siapa sangka lelucon yang disampaikan Robin Williams akan menelurkan semacam teori konspirasi masif?
Kalau Anda ingat, dalam “Aladdin” (1992), Genie yang hiperaktif menghilangkan pakaian Aladdin  yang “sangat abad ketiga”. Namun jika Genie terperangkap di lampu ajaib selama lebih dari 10.000 tahun, bagaimana dia mengetahui tentang tren pakaian pada abad ketiga? Dan, coba pikirkan, bagaimana dia bisa meniru tokoh-tokoh abad ke-20 seperti  Jack Nicholson dan Groucho Marx?
Itu karena menurut konsep yang terdapat di silentcommentaryarchive.tumblr.com, “Aladdin” sesungguhnya terjadi di masa depan – setidaknya tahun 10.300. Latar “Alladin” merupakan “dunia pascakiamat dengan hanya kebudayaan Arab (dan sebagian Yunani) yang bertahan dan nama ‘Arabia’ diganti menjadi ‘Agrabah'.
Teori itu juga agak menjelaskan perubahan selama lebih dari berabad-abad yang mempengaruhi agama Islam dan kemunculan “keajaiban teknologi” seperti karpet terbang dan burung kakatua yang direkayasa secara genetis dengan suara mirip Gilbert Gottfried.   
Mengutip Iago (tokoh burung di “Alladin”): “Apa yang sesungguhnya terjadi?”


Sumber : Yahoo
Read more...